Jumat, 28 Desember 2012

Hubungan Warna Dengan Kepribadian

Red
Pribadi yang menyenangkan dan mudah menyayangi, fresh, riang, namun mudah sekali moody. Mudah bergaul, baik hati, lembut, bisa menerima dan mencintai pasangan apa adanya. Karakter yang mudah diajak bicara dan membuat kita merasa nyaman disisinya.

Orange
Pribadi yang bertanggung jawab terhadap diri sendiri, tahu bagaimana memperlakukan orang lain, memiliki tujuan dan bekerja keras untuk meraihnya, bahkan tak segan bersaing untuk meraih tujuannya. Sahabat dan teman adalah sesuatu yang sangat penting baginya, menghargai apa yang dia miliki meskipun cenderung bereaksi berlebihan dengan rasa sensitifnya.

Yellow
Pribadi yang manis dan inosen, dipercaya banyak orang serta memiliki jiwa kepemimpinan dalam sebuah hubungan. Mampu membuat keputusan dan menentukan pilihan yang tepat di waktu yang tepat. Selalu memimpikan hubungan yang romantis.

Blue
Minder terhadap diri sendiri dan bisa jadi sangat pemilih. Pribadi yang artistik, imaginatif dan mudah jatuh cinta, namun sering membiarkan cintanya berlalu dengan mencintai rasionya bukan mengandalkan hati dan rasanya dalam berhubungan.

Pink
Selalu mencoba yang terbaik bagi dirinya, ringan tangan, peduli dengan orang lain, namun tak mudah merasa puas. Orang yang terhahir dengan nuansa pink ini cenderung memiliki pribadi negatif dan selalu berangan-angan memiliki cinta romantis seperti dalam dongeng.

Green
Mudah adaptasi dan bergaul dengan orang baru. Bukan prinbadi yang pemalu, namun terkadang ucapannya bisa melukai hati orang lain. Suka sekali diperhatikan dan disayang kekasihnya, meskipun banyak individu yang terlahir dengan aura warna hijau ini memilih tetap single dan menunggu orang yang tepat.

Brown
Aktif dan sportif, sukar didekati namun mudah jatuh cinta. Mudah menyerah saat menemukan kesulitan

Aqua
Perasaannya mudah berubah, penyendiri dan suka traveling. Jujur namun mudah percaya dan mendengarkan orang lain. Sulit menemukan cintanya dan mudah tersesat dalam liku percintaan, bahkan kadang merasa sakit dengan cintanya.

Lime
Tenang tapi mudah stress, pencemburu namun dan mudah mengeluh bahkan dengan hal sepele. Tidak mudah terpaku dengan satu hal, memiliki kepribadian yang bisa diandalkan dan dipercaya setiap orang.

Black
Seorang penantang dan pemberani, namun cenderung tak suka perubahan dalam hidup. Teguh pendirian, saat membuat keputusan tak akan merubahnya untuk waktu yang lama. Kehidupan cintanya penuh tantangan dan berbeda.

Purple
Misterius, peduli dengan orang lain, dan mudah tertarik dengan sesuatu. Hari-harimu bisa menyedihkan dan menyenangkan tergantung dengan suasana hatimu. Sosok pribadi yang populer diantara teman-temannya, namun mudah bertindak bodoh dan mudah sekali lupa.

Navy
Menarik dan begitu mencintai hidup. Memiliki perasaan yang kuat pada sesuatu. Mudah sekali goyah dan sulit memaafkan jika marah pada seseorang.

Olive
Hangat dan ceria. Mudah bergaul dan beradaptasi dengan teman-teman dan keluarga. Tak suka kekerasan dan tahu apa yang benar, baik hati, periang dan tak suka iri hati pada orang lain.

Silver
Imajinatif dan menyenangkan. Suka mencoba hal-hal baru, suka menantang diri sendiri dan cepat belajar akan sesuatu. Pribadi yang mudah diajak bicara dan penuh dengan nasihat-nasihat baik. Dalam hubungan persahabatan, tak mudah percaya pada seseorang, namun saat menemukan seseorang yang tepat dalam hidupnya ia akan mempercayai mereka selamanya.

Gold
Tahu yang benar dan salah. Ceria, menyenangkan, ramah dan supel. Sulit menemukan orang seseorang sesuai keinginannya, namun saat menemukan orang yang tepat, ia tak akan bisa jatuh cinta lagi dalam waktu yang lama

Cream
Suka bersaing dan sportif. benar benar fair.Tidak suka kehilangan dan selalu ceria. Terpercaya, ramah, supel dan pribadi yang menyenangkan. Cenderung berhati-hati dengan cinta, tak mudah jatuh cinta, namun tak akan melepaskan kekasihnya jika telah menemukan orang yang tepat.

Grey
Menarik dan aktif. Tak pernah menyembuyikan perasaannya dan selalu mengutarakan apa yang ada dalam hatinya, namun terkadang keluar sisi egois-nya. Selalu ingin diperhatikan dan tak suka diperlakukan tak adil. Bisa membuat orang lain bahagia, tau apa yang diucapkan pada momen di tepat, dan memiliki selera humor.

Maroon
Cerdas dan tahu apa yang benar. Suka bertindak dengan caranya sendiri tanpa memikirkan perasaan orang lain (cuek), bahkan terkadang tindakannya menimbulkan masalah. Bisa sangat sabar saat cinta datang menjemputnya, sekali menemukan orang yang tepat, sulit sekali menemukan cinta yang lain.

Teal
Sangat memanjakan dan memperhatikan penampilan, memiliki selera tinggi dalam menilai suatu hubungan cinta. Penuh dengan ide-ide cemerlang dan jarang sekali salah dalam membuat keputusan. Cenderung suka menjadi panutan dan mudah bergaul dengan orang baru.

source :  http://widienal.blogspot.com/2010/11/hubungan-warna-dengan-kepribadian.html

Sejarah Distro

Sejak pertengahan ‘90-an, di Kota Bandung memang bermunculan beberapa komunitas yang menjadi produsen sekaligus pelanggan tetap beberapa toko kecil - sebutlah distro - yang menjual barang-barang yang tidak ditemui di kebanyakan toko, shooping mall, dan factory outlet yang kini juga tengah menjamur di Kota Bandung. Distro sendiri artinya distribution outlet.Berbekal modal seadanya, ditambah dengan hubungan pertemanan dan sedikit kemampuan untuk membuat dan memasarkan produk sendiri, kemunculan toko-toko semacam ini kemudian tidak hanya menandai perkembangan scene anak muda di Kota Bandung, tetapi juga kota-kota lain semisal Jakarta, Yogyakarta, Surabaya.
 
Perkembangan ini dimulai di sebuah studio musik, Reverse di daerah Sukasenang. Pada perkembangannya dapat dikatakan sebagai cikal bakal yang penting bagi perkembangan komunitas anak muda di Kota Bandung pada awal era ‘90-an. Di awal kemunculannya pada sekitar tahun ‘94, semula Richard, Helvi, dan Dxxxt (3 orang pendiri pertama dari Reverse), hanya memasarkan produk-produk spesifik yang terutama diminati oleh komunitas penggemar musik rock dan skateboard.
Komunitas ini kemudian merupakan simpul pertama bagi perkembangan komunitas ataupun kelompok subkultur anak muda pada saat itu. Ketika semakin berkembang, Reverse kemudian menjadi sebuah distro yang mulai menjual CD, kaset, poster, artwork, asesoris, termasuk barang-barang impor maupun barang buatan lokal lainnya.Kemudian bermunculan sederet komunitas baru yang lebih spesifik lagi. Dari yang semula hanya didatangi oleh penggemar musik rock dan komunitas skateboard, Reverse mulai didatangi oleh beberapa kelompok yang berasal dari scene yang lain.
Dari yang meminati musik pop, metal, punk, hardcore, sampai pada kelompok skater, bmx, surf dan lain sebagainya. Belakangan, nama Reverse bermutasi menjadi Reverse Clothing Company, yang sekarang ini dikelola oleh Dxxxt. Menurut Richard, selain karena musik rock dan skateboard, saat itu kemunculan beragam komunitas semacam ini juga didorong oleh keberadaan beberapa film seperti The Warrior (Walter Hill/1979), BMX Bandit (Brian  Trenchard-Smith/1983),Thrashin (David Winters/1986), Gleaming The Cube (Graeme Clifford/1989), dan film-film sejenis yang bercerita mengenai berbagai macam komunitas anak muda di Barat (Eropa Barat & Amerika).(3)
Dari kondisi yang spesifik semacam inilah, dinamika perkembangan industri musik, termasuk perkembangan fashion anak muda di Bandung selalu menemui banyak pembaharuan. Dari mulai jaman celana jeans di Jalan Cihampelas, tas ransel Jayagiri, jaman kaos oblong C-59, clothing lokal, band-band underground, distro, dan seterusnya sampai sekarang.
Saat krisis ekonomi terjadi pada tahun 1998, bisnis yang dijalani Reverse, mengalami masa sulit sampai akhirnya tutup. Mereka tak mampu lagi membeli barang-barang dari luar negeri kerena nilai dolar terhadap rupiah melambung tinggi dan tak terjangkau. Namun kondisi sulit ini justru melahirkan fase baru dalam perkembangan industri clothing Bandung. Helvi vetaran Reverse, kemudian membangun clothing label bernama Airplane yang memulai usahanya pada tahun 1997.
Bukan hanya itu, bersama Dxxxt dan Marin, Helvi membangun record label bernama Fast Foward pada tahun 1999.Airplane yang didirikannya bersama dua rekannya yang lain: Fiki dan Colay, resmi berdiri pada tanggal 8 Februari 1998. Kurangnya modal untuk membeli barang-barang dari luar, membuat daya kreatifitas kedua pemuda ini diasah. Ketika itu mereka berpikir, untuk dapat menghasilkan kaos sesuai dengan keinginan mereka.
Ide-ide membuat desain dipengaruhi oleh kehidupan sehari-hari yang kita senangi aja.. biasanya dari skateboard, musik, dan lain sebaginya. Transformasi Reverse sebagai clothing company, dimotori oleh Dxxxt pada bulan Februari 2004. Didukung oleh Marin, Wendi Suherman dan Indra Gatot sebagai mitra usahanya. Reverse kemudian menjelma menjadi label yang memfokuskan dirinya pada fashion untuk pria. Urban Culture yang menjadi keseharian tim kreatifnya, menjadi inspirasi dalam desain produk-produk Reverse.
Sementara kegemaran skateboard, bmx dan surfing yang ditekuni Dandhy dan teman-temannya, justru memotivasi mereka untuk membuat produk-produk yang mendukung hobi yang mereka cintai. Bukan hal yang mudah untuk menemukan fashion penunjang kegiatan surfing di Bandung pada saat itu. Maka tahun 1996, dari rumah di dago 347 Bandung, mereka mulai memproduksi barang-barang yang menunjang hobi mereka untuk digunakan sendiri. Ternyata apa yang mereka pakai, menarik perhatian teman-teman mereka.
Seperti halnya Airplane, dengan modal patungan seadanya mereka mulai memproduksi barang-barang yang mereka desain untuk kebutuhan hobi mereka itu, untuk dijual di kalangan teman-teman mereka sendiri dengan label ‘347 boardrider co.’ Toko pertamanya dibuka pada tahun 1999 dan diberi nama ‘347 Shophouse’ di Jalan Trunojoyo Bandung. Demikian pula Ouval yang muncul di tahun 1998.
Awalnya juga dibentuk dengan semangat untuk mengelaborasi hobi skateboard para pendirinya. Hobi dan semangat kolektivisme terasa sangat kuat mewarnai kemunculan clothing label dan clothing store pada masa itu. Masih di tahun 1996, Dadan Ketu bersama delapan orang temannya yang lain membentuk sebuah kolektif yang diberi nama Riotic. Kesamaan minat akan ideologi punk, menyatukan ia dan teman-temannya. Riotic menjadi label kolektif yang memproduksi sendiri rilisan musik-musik yang dimainkan oleh komunitas mereka, menerbitkan zines, dan membuka sebuah toko kecil yang menjadi distribusi outlet produk kolektif yang mereka hasilkan. Riotic juga dikenal konsisten dalam mendukung pertunjukan-pertunjukan musik punk rock dan underground yang saat itu kerap diselenggarakan di Gelora Saparua Bandung.
Dalam perkembangannya, eksplorasi desain clothing anak-anak muda Bandung, banyak juga dipengaruhi oleh gaya street fashion Jepang yang berbau harajuku terasa lebih eklektik dan eksperimental. Pergeseran kiblat kreatif global dari Amerika ke Inggris/Eropa dalam tiga tahun terakhir ini, juga terasa pengaruhnya. Perubahannya sangat jelas terasa dalam scene musik. Street culture Inggris dan Eropa kemudian menjadi sumber rujukan baru dalam mengelaborasi desain produk-produk clothing kemudian.
Perkembangan musik dan juga street fashion di Bandung mendorong pertumbuhan clothing store (distro) di Bandung. Untuk membesarkan bisnis yang semula dibangun berdasarkan hobi, butuh kedisiplinan tinggi dalam mengelolanya. Bagi clothing company yang muncul belakangan, idealisme dan keterbatasan modal menjadi tantangan yang harus disiasati lebih keras lagi. Karena secara bisnis, mereka harus berhadapan dengan clothing teman-temannya yang muncul dan mapan lebih dulu.
Dari segi pengembangan desain, tidak banyak juga yang melakukan riset dan pengembangan desain secara serius. Akibat dari boom clothing di tahun 2003, follower yang muncul belakangan, banyak yang asal jiplak desain-desain yang sudah ada. Karena untuk membangun sebuah karakter desain yang kuat dibutuhkan waktu dan proses yang lama.
Kini, wabah distro telah menjamur hampir ke seluruh Indonesia, tidak hanya di Bandung. Jakarta sebagai kota metropolitan juga mulai “kejangkit” wabah distro. Walau banyak distro-distro yang mulai bermunculan di Jakarta, tetapi beberapa di antaranya masih berisikan barang-barang dari distro Bandung yang sudah lebih dulu punya nama. Walau ada beberapa distro di Jakarta yang sudah punya nama sepertii Bloop dan Endorse menjual barangnya sendiri disamping barang-barang dari distro Bandung.
Sampai sejauh mana industri ini mampu bertahan, hanya mereka dengan kreatifitas dan disiplin yang tinggi yang mampu menjawabnya sampai alhamdulillah sukses.

source  http://bisnisukm.com/kota-bandung-menjadi-gudangnya-para-pebisnis-kreatif.html
http://jurnalhollic.multiply.com/journal/item/1/SEJARAH-DISTRO?&item_id=1&view:replies=reverse